Memeluk Agama Dalam Pancasila yang Benar dan Lengkap
1 min 2123
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meluruskan pernyataannya soal 'agama musuh Pancasila' yang mempunyai dampak gaduh. "Yang aku maksud adalah bahwa Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia harus kita jaga sebaik mungkin. Pancasila itu agamis sebab kelima sila Pancasila mampu ditemukan bersama enteng dalam Kitab Suci keenam agama yang dianggap secara konstitusional oleh NKRI," ujar Yudian dalam penjelasan resminya, Jumat (14/2), yang diunggah account Twitter BPIP, @BPIPRI, Selasa (14/2) pagi. Namun, oleh orang-orang khusus yang punyai pemahaman sempit dan ekstrem.
"Padahal mereka itu minoritas (yang mengklaim mayoritas). dalam konteks inilah, "agama" mampu jadi musuh terbesar," kata dia. Sebelumnya, menjawab pertanyaan wawancara khusus CNNIndonesia TV, Yudian mengatakan,"Ada kelompok-kelompok yang membenturkan konsensus nasional sebagai hukum tertinggi bersama penafsiran mereka sepihak." Ia memastikan bangsa Indonesia ini merujuk pada dasar negaranya adalah beragama sebab pada Pancasila terkandung kata religius yaitu ketuhanan. "Tapi tersedia juga segmen yang belum berkenan terima ini [Pancasila] sebagai kesadaran bersama. Maka, mereka tetap beranggap penafsiran mereka itu lah yang lebih tinggi," kata Yudian.
"Misalnya tersedia orang yang menyebut pancasila itu toghut... Nanti jikalau berlangsung konflik agama, betul enggak agama sebagai pemecah belah utama. kan begitu toh. Nah makanya kita harus kelola ini," ujar Yudian. "Jadi siapa saja yang hidup di negara ini terikat bersama konsensus nasional bahwa kita ini negara Pancasila bersama segala turunannya," imbuhnya. Berikut pernyataan lengkap klarifikasi Yudian mengenai 'Agama Musuh Pancasila' yang diunggah account Twitter BPIP, @BPIPRI, Selasa (14/2) pagi. 'Yang aku maksud adalah bahwa Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia harus kita jaga sebaik mungkin. Pancasila itu agamis sebab kelima sila
Pancasila mampu ditemukan bersama enteng dalam Kitab Suci keenam agama yang dianggap secara konstitusional oleh NKRI. Namun pada kenyataannya, pancasila kerap dihadap-hadapkan bersama agama oleh orang-orang khusus yang punyai pemahaman sempit dan ekstrim, padahal mereka itu minoritas (yang mengklaim mayoritas). Dalam konteks inilah, "agama" mampu jadi musuh terbesar sebab mayoritas, khususnya tiap-tiap orang, beragama, padahal Pancasila dan Agama tidak bertentangan, khususnya saling mendukung.' "Si Minoritas ini menghendaki melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi jikalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," kata Yudian. (kid)