Yukampus
Yukampus pengguna blogger pengumpul blog zombie untuk YuKampus, OmXiaomi, JuruKristen, OppoDito, BroSamsung

Orang yang Paling Rugi di Semua Agama


Orang yang sudah beramal namun tidak meraih manfaat apa-apa berasal berasal dari amalannya tersebut, maka ia orang yang merugi. Dan tersedia orang yang paling merugi lagi, yaitu orang yang tidak meraih manfaat apa-apa berasal berasal dari amalannya namun ia tidak menyadarinya. Allah ta’ala berfirman:“Katakanlah: “Apakah bakal Kami beritahukan kepadamu mengenai orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang sudah percuma perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya” (QS. Al Kahfi: 103-104).

Penjelasan Para Ulama Mari kita menyaksikan penjelasan para ulama mengenai siapakah mereka orang-orang yang merugi tersebut? Al Baghawi rahimahullah menjelaskan:“Para ulama tidak serupa pendapat mengenai siapa orang yang merugi dalam ayat ini. Ibnu Abbas dan Sa’ad bin Abi Waqqash mengatakan: mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagian mufassirin mengatakan: mereka adalah ruhban (pendeta Nasrani)” (Tafsir Al Bagahwi). Imam Ath Thabari membawakan sebuah riwayat berasal berasal dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:

Dari Ali bin Abi Thalib, saat ia ditanya mengenai firman Allah ta’ala (yang artinya) “Katakanlah: “Apakah bakal Kami beritahukan kepadamu mengenai orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”. Beliau menjawab: mereka adalah orang-orang kafir berasal berasal dari kalangan Ahlul Kitab. Awalnya mereka di atas kebenaran, sesudah itu mereka berbuat syirik pada Rabb mereka. Dan mereka mempunyai dampak kebid’ahan-kebid’ahan, yang mereka lakukan bersama amat dalam kebatilan. Dan mereka beranggap amalan mereka itu benar. Sehingga mereka pun bersungguh-sungguh dalam kesesatan dan beranggap diri mereka di atas petunjuk. Maka sesatlah mereka dalam kehidupan dunia dan mereka mengira diri mereka sedang lakukan kebaikan” (Tafsir Ath Thabari).

Maka orang yang paling merugi amalannya adalah orang-orang yang kufur kepada Allah, diantaranya orang-orang Yahudi dan Nasrani. Karena mereka berbuat syirik kepada Allah namun mereka beranggap diri mereka sedang lakukan kebaikan. Sebagaimana disebutkan dalam sambungan ayat:“Mereka itu orang-orang yang sudah kufur pada ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan bersama Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat” (QS. Al Kahfi: 105). Al Imam Al Qurthubi rahimahullah juga menjelaskan
“Ibnu Abbas berkata: yang dimaksud ayat ini adalah orang-orang kafir Mekkah. Ali (bin Abi Thalib) berkata: yang dimaksud ayat ini adalah khawarij penduduk Harura. Dalam kesempatan yang lain, Ali berkata: mereka adalah para pendeta yang tinggal di shuma’ah (tempat ibadah)” (Tafsir Al Qurthubi).

Imam Ath Thabari membawakan sebuah riwayat lain berasal berasal dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:“Dari Abu Ath Thufail, ia berkata: Abdullah bin Al Kawwa’ menanyakan kepada Ali mengenai firman Allah ta’ala (yang artinya) “Katakanlah: “Apakah bakal Kami beritahukan kepadamu mengenai orang-orang yang paling merugi perbuatannya?””. Ali menjawab: itu adalah kalian wahai penduduk Harura’ (Khawarij)” (Tafsir Ath Thabari).Maka salah satu orang yang paling merugi adalah ahlul bid’ah, juga di dalamnya kaum Khawarij.  Karena tidak tersedia pelaku kebid’ahan, jikalau ia mengira sedang
melakukan kebaikan bersama kebid’ahanya tersebut. Oleh sebab itu Sufyan Ats Tsauri rahimahullah sampai mengatakan:“Kebid’ahan itu lebih dicintai oleh iblis berasal berasal dari pada maksiat, sebab pelaku bid’ah susah bertaubat sedang pelaku maksiat enteng bertaubat” (Syarhus Sunnah Al

Baghawi, 1/216). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sungguh Allah menghambat taubat berasal berasal dari tiap tiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya”  (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath no.4334. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 54)Dan seluruh orang yang amalannya batil dan tidak sesuai bersama sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam baik bersifat kekufuran, kesyirikan dan kebid’ahan, maka pelakunya adalah orang-orang yang merugi. Amalannya tidak diridhai oleh Allah dan tidak di terima oleh Allah. Dijelaskan Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah:

“Firman Allah [orang-orang yang sudah percuma perbuatannya dalam kehidupan dunia ini] maksudnya orang-orang yang mengamalkan amalan-amalan yang batil, tidak sesuai syariat yang diridhai dan di terima oleh Allah. [sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya] maksudnya mereka berkeyakinan bahwa mereka berada di atas kebaikan dan amat yakin amalan mereka di terima dan dicintai Allah” (Tafsir Ibnu Katsir).

Yukampus
Yukampus  pengguna blogger pengumpul blog zombie untuk YuKampus, OmXiaomi, JuruKristen, OppoDito, BroSamsung

Comments